Sabtu, 25 Oktober 2014

Perjalanan Masuk dalam Bahtera

Bahtera. Wadah ini berdiri tahun 2005. Pada tahun itu saya baru saja memasuki gerbang perkuliahan. Saya berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Sebenarnya cukup banyak mahasiswa-mahasiswa yang beribadah ke JKI Injil Kerajaan Semarang. Akan tetapi pada waktu itu saya belum mengenal mereka. Dan kebetulan pada waktu itu saya beribadah di Gereja Mawar Sharon Double K dan pelayanan disana sebagai choir. Singkat cerita pada tahun 2009, masuklah mahasiswa angkatan baru di kos saya. 2 diantara mereka beribadah di JKI Injil Kerajaan Semarang dan tergabung dalam komunitas Mezbah Keluarga atau disingkat MK (dalam gereja-gereja lain biasa disebut kelompok sel atau family altar). Kedua teman kos saya tersebut sering bercerita pada saya tentang apa itu Bahtera, dan bagaimana ibadah disana. Pada awalnya saya bingung dan belum mengerti bagaimana gambarannya dan seperti apa rasanya. Apakah benar kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan sedemikian dekat? Apakah benar kegerakan-kegerakan yang dilakukan itu bisa mendatangkan jiwa-jiwa? Bagaimana orang bisa mendapat penglihatan-penglihatan dan bernubuat? Saya masih belum bisa mencerna itu semua.
Hingga pada tahun 2010, seorang teman saya mengajak saya datang di ibadah Youth di JKI Injil Kerajaan Semarang. Saya merasakan atmosfer yang berbeda dan sepanjang ibadah saya terus menangis. Saya sendiri juga bingung apa yang sebenarnya terjadi. Saya merasakan ibadah yang berbeda, yang benar-benar jemaatnya bisa dilawat Tuhan sedemikian dahsyatnya.
Setelah itu saya tidak datang lagi kesana, dan singkat cerita pada tahun 2013 awal seorang teman saya di Solo mengajak saya untuk bergabung dengan komunitasnya yang waktu itu bernama Generasi Penuntas. Kami terlibat dalam pelayanam ke jalan-jalan yang sangat luar biasa. Dengan harta dan tenaga yang kami miliki, kami memberkati banyak orang yang terhilang di jalan-jalan. Sungguh pengalaman yang bagi saya sangat amazing. Dan dari situ saya baru mengerti bagaimana kegerakan itu bisa berdampak sangat luar biasa sekali. Tak berapa lama, kami mengalami pasang surut dan penampian jumlah anggota. Hingga akhirnya anggota kami hanya tinggal 4 orang saja dan kemudian kami berganti nama menjadi Pasukan Rajawali. Hingga saat ini kami terus melakukan pekerjaan Tuhan, memberkati orang-orang lewat pelayanan kasih kami, dan yang terutama adalah membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan. Perjalanan saya berjalan bersama Bahtera tidaklah mudah. Sya harus menghadapi sindiran dan hujatan dari keluarga dan teman-teman pelayanan saya di gereja GBI Keluarga Allah. Hingga akhirnya setelah bergumul panjang, pada bulan Mei 2014 saya mengundurkan diri dari gereja GBI Keluarga Allah dan kemudian mendaftar menjadi jemaat di gereja JKI Injil Kerajaan Semarang dibawah penggembalaan Pdt. Petrus Agung Purnomo. Saya merasa seperti telah menemukan jati diri saya yang sesunggugnya. Dari situ saya mulai memperdalam hubungan saya dengan Tuhan dan mulai beragung dalam pelayanan tari. Dan yang luar biasa ajaib, disaat saya setia dengan panggilan saya dan tetap teguh pada jalan yang saya ambil, perlahan-lahan Tuhan mengubahkan keluarga saya. Kami dipulihkan dan mengalami terobosan yang luar biasa. Hubungan kami disegarkan dan orang tua yang tadinya menentang keputusan saya ikut Bahtera, sekarang sudah bisa menerima dan bahkan mulai ikut dengan saya dalam berbagai kegiatan Bahtera.
Praise the Lord! \( ^^ )/

Tidak ada komentar: